Saturday, June 4, 2016

Marhaban yaa Ramadhan

Selamat datang Ramadhan, bulan penuh ampunan.
Selamat datang Ramadhan, bulan penuh kasih sayang.
Semoga diberikan kesempatan ber-Ramadhan sampai akhir, dan dipertemukan dengan Ramadhan berikutnya dan berikutnya. Aamiin.

Ramadhan demi Ramadhan memiliki warna berbeda, dan ini adalah kali kedua aku ber-Ramadhan tidak bersama keluarga. Ada sedikit rasa aneh,
Ramadhan kali ini, setidaknya sampai tiga minggu pertama, tanpa masak sahur bersama ibu dan adek, subuhan, pergi ke pantai di pagi buta, piket masjid, dan safari Ramadhan.
Aku tidak sedih, hanya merasa aneh dan sedikit rindu suasana Ramadhan di rumah. Namun apalah arti jarak dan ruang, jika dalam doa kita dapat senantiasa berpeluk dengan orang-orang terkasih.

Ah, benar-benar Ramadhan!
Rasanya tak sabar untuk mengeksplor suasana Ramadhan di ibu kota--tempat yang dulunya sama sekali aku hindari. Dan ternyata Allah memang Mahaasik. Apa yang ditakutkan malah dihadapkan dan apa yang dihindari malah dipertemukan.

Oh Ramadhan
Bahkan deretan rak supermarket pun terlihat indah
Pun dengan lagu yang dputar mengiringi konsumen memilah-milah belanjaan
Dan semoga Ramadhan juga menjadi berkah bagi kucing-kucing yang hidup sendiri di ibukota
Kucing yang matanya bening, penuh harap dan inosen
Semoga tidak dipukul atau ditendang ya kucing-kucing yang hidupnya keras
Jangankan rumah atau keset hangat untuk tidur, atap untuk berteduh pun tak ada
Tak ada rasa aman satu menit pun, selalu was was
Apalagi, tangan manusia yang mengelus sayang kepalamu
Semoga kamu pun dikasih takjil kesukaanmu, bukan dikasih biskuit
Ah macam mana orang yang berpikiran kucing makan biskuit

Marhaban yaa Ramadhan
Ibu, Bapak, adek selamat Ramadhan
Ibu, semoga Ramadhan bisa menjadi obat dan sehat.
Bapak, semangat ya puasanya.
Adek sayang, i count on you

Bismillahirrahmanirrahiim.
Ramadhan!

No comments: