Monday, October 3, 2011

Implikasi Puasa dan Lebaran Terhadap Roda Perekonomian


Bulan puasa dan lebaran adalah momen rutin setiap tahun, terutama bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama muslim. Momen tersebut dinanti-nanti tidak hanya oleh kalangan umat muslim. Puasa dan lebaran merupakan momen khusus dimana berlangsung kegiatan-kegiatan yang sifatnya spesial, misalnya buka bersama, pesta ketupat, berlebaran bersama keluarga dan sebagainya. Tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkannya sebagai peluang untuk mencari tambahan pendapatan.
Di bulan puasa dan lebaran permintaan barang-barang kebutuhan puasa dan lebaran seperti telor, daging, minyak goreng, gandum, konveksi dan sebagainya mengalami kenaikan. Hal ini diakibatkan oleh perilaku masyarakat yang cenderung menjadi lebih konsumtif. Perilaku ini memberikan feed back pada produsen berupa bertambahnya luas segmen pasar, sehingga memberikan ruang bagi produsen untuk menambah produksinya ataupun memberikan tempat bagi produsen baru. Dengan kata lain di bulan puasa dan lebaran menciptakan lapangan kerja baru, meskipun sifatnya non permanen atau musiman.
Dengan adanya tambahan pendapatan dan perilaku masyarakat yang lebih konsumtif di satu sisi,dan terpicunya produsen untuk menambah produk mereka di sisi lain, maka perekonomian menjadi lebih bergairah. Transaksi jual dan beli barang atau jasa menjadi lebih cepat dan beragam. Di saat itu posisi keseimbangan antara permintaan dan penawaran mengalami kenaikan.
Dengan berlipat dan beragamnya transaksi di bulan puasa dan lebaran dibanding bulan biasa, maka permintaan uang menjadi lebih banyak sehingga pada akhirnya jumlah uang yang beredar di masyarakat mengalami pertambahan. Penambahan jumlah uang yang beredar  diikuti dengan penambahan supply barang dan jasa oleh produsen di pasar. Maka keseimbangan IS-LM pun mengalami kenaikan.


*lalu bingung mau nulis apa lagi