Saturday, June 18, 2011

Saya dan SEF


Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara yang lahir dari keluarga biasa dengan adat kejawen yang masih kental. Saya sudah lupa bagaimana gembiranya saya ketika saya pertama kali hadir di dunia yang bising ini, 12 Mei 1992 silam.  Masa kecil saya kurang lebih sama dengan anak kecil lain yang seangkatan saya, hanya saja ibu dan terutama bapak saya overprotektif , harus ini enggak boleh itu but my family is my everything.
Dari kecil saya bercita-cita menjadi seorang guru, tetapi kelak saya ingin bekerja di direktorat perbankan syariah dan menjadi penulis. Wong nandur bakal ngundhuh, salah satu pepatah Jawa yang menjadi motto hidup saya. Mario Teguh membuat saya terkagum-kagum, tetapi tetap saja my mother golden ways yang menjadi sandaran saya.
Sekolah pertama saya di TK PKK 101 Jaten dengan majalah neka yang menjadi teman akrab. Setahun kemudian saya telah pindah di SDN Manukan II yang kemudian bergabung menjadi SD Manukan dan sekarang setelah bergabung dengan dua SDN yang lain menjadi SDN Sendangsari. Semasa SD hobi saya membaca buku-buku sejarah. Setelah melewati enam tahun di sekolah dasar, saya melanjutkan di SMPN 1 Pajangan yang merupakan SMP favorit se-Pajangan. Hobi saya semasa itu masih membaca, tetapi membaca novel atau buku-buku terbitan Balai Pustaka dan itu masih berkelanjutan sampai di bangku sekolah menengah Atas.
Entah mimpi apa sebelumnya, akhirnya saya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Bantul, sekolah yang tidak pernah saya angan-angankan sebelumnya . Letaknya lumayan jauh dari kediaman ibu-bapak saya, berbeda dengan TK, SD dan SMP yang hanya sekitar 500 meter dari rumah. Awal masuk SMA saya ingin masuk IPA karena saya suka dengan Kimia. Selain itu juga karena IPA adalah jurusan yang bergengsi. Namun, akhirnya saya memilih IPS meskipun banyak yang kurang sreg dengan pilihan saya dan walaupun sebenarnya saya kurang suka mata pelajaran IPS. Bermula dari kesetengahan hati itulah lama kelamaan saya mulai menyukai pelajaran Ekonomi terutama Akuntansi. Sesuai cita-cita saya dari TK sampai SMA, saya merencanakan kuliah di Pendidikan Akuntansi atau Pendidikan IPS di UNY setelah lulus sekolah. Lagi-lagi tidak menyangka dan mengira pada akhirnya saya justru kuliah di UGM jurusan Ilmu Ekonomi. Di luar dugaan. Hemmn, pada akhirnya just do the best and get the best.

Namun adalah sebuah keberuntungan ketika saya bisa bergabung di departemen kajian SEF UGM, departemen yang dulunya saya pilih atas dasar feeling pada waktu oprec. Sehingga saya bersua dengan Mas Roiz (Kadep Kajian), Mas Galuh sebagai pengganti Mas Roiz, Ipul, Anas, Ratna, May, Mubin, Hary dan Jono dalam satu wadah keluarga Kajian. Mulai dari welcome party di awal perjumpaan kami dalam satu atap, kemudian perumusan proker-proker Kajian yang sewaktu itu dikirim via email ke Mas Galuh. Ingat betul waktu itu saya kebingungan mau usul apa. Menyesal baru terasa ketika saya melewatkan satu pertemuan yang intinya membagi PJ tiap proker. Tidak lupa juga bagaimana nervousnya saya ketika waktu itu mendapat amanah sebagai PJ Kajian Literatur. Namun pada praktiknya saya banyak sekali dibantu teman-teman, sehingga meskipun Kajian literatur sempat tertunda tapi tetap terlaksana. Kemudian masih diikuti dan disusul banyak event dan moment baik dari lima departemen SEF yang lain, SEF sendiri, dan juga kolaborasi dengan HMJ-LK serta pihak eksternal yang lain. Amat sangat banyak sekali doorprize yang saya dapat dan tidak bisa disebutkan satu-satu. Sebuah pengalaman yang istimewa, di sini bersama mereka saya banyak mendapat banyak hal baru dan bermanfaat. Yeah, from zero to hero. Kajian yang berkesan. Terima kasih SEF :)

No comments: