Untuk sejenak, ditatap lekat bayangan wajahnya pada cermin
Dipulaskan gincu merah membentuk garis bibir
Kemudian, untuk sekali lagi ia pandang kembali pantulannya dalam cermin
Segambar wajah
Bersolek garis mata tajam bergaris eyeliner, berpadu bulu mata lentik berbalut maskara
Diperindah dengan alis tebal yang melengkung indah di atasnya
Disempurnakan dengan lapisan bedak dan kuasan blush on yang menutup lembut pucat wajahnya
Dia coba membentuk garis senyum, namun terlampau berat
Dihelanya nafas, namun tertahan sebelum memasuki trakhea
Sayup, suara merdu memanggil namanya, diringi alunan musik mendayu
Dia beranjak, membawa langkah menuju tirai panggung yang perlahan terbuka
Perlahan disusunnya langkah demi langkah
Dilengkokan badan dan tanggan
Membentuk gerakan tarian
Lenggok demi lenggok, seirama dayuan gamelan
Bermandikan silau flash kamera mahal penonton borjuis
Dan dipenuhi decak dan tatapan kagum kaum burjois yang berdesak berebut mencari celah melihat singgasana sang penari
Penari legendaris yang menghipnotis
Dengan pesona anggun angkuhnya sebentuk senyum tanpa sama sekali senyum
Dengan pikat rayuan sayu mata kelelahan
Dan sekali lagi, diputarlah badannya, pertanda sudah setengah tarian diselesaikan
Beberapa menit lagi batinnya, sembari memejamkan mata ringan
Dia benar-benar menikmati setengah bagian terakhir
Tarian terakhir
Dipulaskan gincu merah membentuk garis bibir
Kemudian, untuk sekali lagi ia pandang kembali pantulannya dalam cermin
Segambar wajah
Bersolek garis mata tajam bergaris eyeliner, berpadu bulu mata lentik berbalut maskara
Diperindah dengan alis tebal yang melengkung indah di atasnya
Disempurnakan dengan lapisan bedak dan kuasan blush on yang menutup lembut pucat wajahnya
Dia coba membentuk garis senyum, namun terlampau berat
Dihelanya nafas, namun tertahan sebelum memasuki trakhea
Sayup, suara merdu memanggil namanya, diringi alunan musik mendayu
Dia beranjak, membawa langkah menuju tirai panggung yang perlahan terbuka
Perlahan disusunnya langkah demi langkah
Dilengkokan badan dan tanggan
Membentuk gerakan tarian
Lenggok demi lenggok, seirama dayuan gamelan
Bermandikan silau flash kamera mahal penonton borjuis
Dan dipenuhi decak dan tatapan kagum kaum burjois yang berdesak berebut mencari celah melihat singgasana sang penari
Penari legendaris yang menghipnotis
Dengan pesona anggun angkuhnya sebentuk senyum tanpa sama sekali senyum
Dengan pikat rayuan sayu mata kelelahan
Dan sekali lagi, diputarlah badannya, pertanda sudah setengah tarian diselesaikan
Beberapa menit lagi batinnya, sembari memejamkan mata ringan
Dia benar-benar menikmati setengah bagian terakhir
Tarian terakhir
No comments:
Post a Comment