Bulan puasa dan lebaran adalah momen rutin setiap tahun, terutama bagi
Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama muslim. Momen tersebut
dinanti-nanti tidak hanya oleh kalangan umat muslim. Puasa dan lebaran
merupakan momen khusus dimana berlangsung kegiatan-kegiatan yang sifatnya
spesial, misalnya buka bersama, pesta ketupat, berlebaran bersama keluarga dan
sebagainya. Tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkannya sebagai peluang untuk
mencari tambahan pendapatan.
Di bulan puasa dan lebaran permintaan barang-barang kebutuhan puasa dan
lebaran seperti telor, daging, minyak goreng, gandum, konveksi dan sebagainya
mengalami kenaikan. Hal ini diakibatkan oleh perilaku masyarakat yang cenderung
menjadi lebih konsumtif. Perilaku ini memberikan feed back pada produsen berupa
bertambahnya luas segmen pasar, sehingga memberikan ruang bagi produsen untuk menambah
produksinya ataupun memberikan tempat bagi produsen baru. Dengan kata lain di
bulan puasa dan lebaran menciptakan lapangan kerja baru, meskipun sifatnya non
permanen atau musiman.
Dengan adanya tambahan pendapatan dan perilaku masyarakat yang lebih
konsumtif di satu sisi,dan terpicunya produsen untuk menambah produk mereka di
sisi lain, maka perekonomian menjadi lebih bergairah. Transaksi jual dan beli
barang atau jasa menjadi lebih cepat dan beragam. Di saat itu posisi
keseimbangan antara permintaan dan penawaran mengalami kenaikan.
Dengan berlipat dan beragamnya transaksi di bulan puasa dan lebaran
dibanding bulan biasa, maka permintaan uang menjadi lebih banyak sehingga pada
akhirnya jumlah uang yang beredar di masyarakat mengalami pertambahan. Penambahan
jumlah uang yang beredar diikuti dengan
penambahan supply barang dan jasa oleh produsen di pasar. Maka keseimbangan
IS-LM pun mengalami kenaikan.
*lalu bingung mau nulis apa lagi